fin.co.id - Kalau kamu sedang mempertimbangkan beli handheld gaming baru, sekarang adalah momen yang pas. Berbeda dengan pasar global yang mengalami kelangkaan, di Indonesia stok berbagai perangkat justru melimpah. Entah kamu gamer kasual, kompetitif, atau penggila grafis, empat nama ini pasti masuk radar: Nintendo Switch 2, Steam Deck OLED, ROG Ally X, dan Legion Go S.
Tapi, mana yang paling cocok buat kamu? Jangan sampai beli hanya karena tren, padahal kebutuhannya berbeda. Artikel ini akan membantumu membandingkan semua aspek penting, dari performa, layar, hingga ekosistem game.
Performa dan Daya Tahan Baterai
Switch 2 menggunakan chip custom Nvidia Tegra generasi terbaru dengan arsitektur Ada Lovelace, yang memberikan performa cukup untuk memainkan game Nintendo terbaru di resolusi 1080p secara stabil. Baterainya bertahan sekitar 6 hingga 8 jam tergantung beban game.
Steam Deck OLED ditenagai AMD APU dengan arsitektur Zen 2 dan RDNA 2. Meskipun CPU-nya bukan generasi terbaru, perangkat ini mampu menjalankan banyak game AAA di pengaturan menengah hingga tinggi. Model OLED lebih hemat daya, bisa mencapai 8 hingga 12 jam pada game ringan atau mode hemat.
ROG Ally X mengandalkan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, salah satu APU terbaik di kelas handheld. Performanya mendekati laptop gaming mid-tier. Tapi, karena tenaga besar ini, baterainya lebih boros, sekitar 4 hingga 6 jam penggunaan aktif.
Legion Go S adalah versi ringkas dari Legion Go dengan performa sedikit di bawah Ally X, namun masih sangat mumpuni untuk game AAA. Dengan baterai efisien dan ukuran lebih kecil, daya tahannya bisa mencapai 6 hingga 8 jam.
Kesimpulan
ROG Ally X cocok untuk kamu yang butuh tenaga maksimal, Steam Deck OLED terbaik untuk keseimbangan performa dan efisiensi baterai.
Layar dan Kualitas Visual
Switch 2 memakai layar 8 inci IPS LCD dengan resolusi Full HD (1920x1080) dan refresh rate 60Hz. Ini peningkatan besar dari Switch generasi pertama, meski belum pakai panel OLED.
Steam Deck OLED menggunakan panel OLED 7,4 inci dengan resolusi 1280x800 dan refresh rate 90Hz. Kontras, warna, dan response time-nya jauh lebih baik dari model LCD. Cocok untuk game dengan atmosfer gelap atau visual sinematik.
ROG Ally X menawarkan layar Full HD 1080p 7 inci dengan refresh rate 120Hz. Ini ideal untuk game kompetitif atau genre cepat seperti FPS dan fighting.
Legion Go S membawa layar IPS 8,8 inci beresolusi QHD+ (2560x1600) dengan refresh rate 144Hz. Ini panel terbesar dan paling tajam di antara semua, sangat cocok untuk game open-world atau cinematic.
Kesimpulan
Legion Go S unggul dalam ukuran dan ketajaman, Steam Deck OLED juara di kontras dan kenyamanan mata.
Sistem Operasi dan Ekosistem Game
Switch 2 menjalankan OS tertutup milik Nintendo, hanya bisa menjalankan game dari eShop. Cocok untuk game eksklusif seperti Mario, Zelda, dan Pokémon, tapi tidak bisa dipakai multitasking atau emulator.
Steam Deck OLED memakai SteamOS 3.5 berbasis Linux, tetapi bisa diubah ke Windows secara manual. Ideal bagi pengguna Steam, dan fleksibel jika kamu suka modding atau emulator.
ROG Ally X dan Legion Go S sama-sama menjalankan Windows 11 Home. Artinya, kamu bisa mengakses Steam, Epic Games Store, Xbox Game Pass, Battle.net, dan bahkan emulator PS2 atau Switch.