fin.co.id - Teknologi kembali mencengangkan dunia. Para ilmuwan di Jepang berhasil mencetak rekor baru dengan menguji kecepatan internet 1 juta Gbps atau setara 1 petabit per detik.
Ini bukan sekadar angka besar, melainkan sebuah terobosan yang bisa mengubah masa depan internet global.
Tapi, pertanyaannya: kapan teknologi ini bisa benar-benar dinikmati oleh publik?
Rekor Dunia Baru: Internet 1 Juta Gbps
Dalam sebuah uji coba yang dilakukan oleh National Institute of Information and Communications Technology (NICT) di Jepang, para peneliti berhasil mentransmisikan data sebesar 1,02 petabit per detik.
Uji ini dilakukan melalui kabel fiber optik sepanjang lebih dari 50 kilometer.
Kecepatan ini setara dengan 1 juta gigabit per detik (Gbps), jauh melampaui kecepatan internet komersial tercepat yang saat ini hanya mencapai ratusan hingga ribuan Gbps.
Teknologi di Balik Kecepatan Fantastis Ini
Keberhasilan uji coba internet 1 juta Gbps ini tak lepas dari teknologi serat optik terbaru bernama multicore fiber. Berbeda dari kabel fiber biasa, kabel ini memiliki empat inti terpisah, memungkinkan transfer data secara paralel.
Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik wavelength-division multiplexing (WDM), yaitu menggabungkan banyak sinyal optik berbeda ke dalam satu kabel. Kombinasi ini menghasilkan transmisi data yang sangat besar, cepat, dan stabil.
Apa Dampaknya untuk Dunia?
Jika kecepatan seperti internet 1 juta Gbps bisa diadopsi secara luas, dampaknya akan sangat besar:
-
Streaming 8K atau bahkan 16K tanpa buffering
-
Transfer data skala besar dalam hitungan detik
-
Percepatan pengembangan AI, cloud computing, metaverse, dan teknologi real-time
-
Koneksi ultra-cepat untuk layanan medis, keuangan, dan pendidikan
Advertisement
Bahkan, kecepatan ini bisa memungkinkan download seluruh film Netflix dalam hitungan detik — benar-benar revolusioner.
Tapi, Kapan Bisa Dipakai Umum?
Sayangnya, meski uji coba ini berhasil, internet 1 juta Gbps belum akan tersedia untuk publik dalam waktu dekat. Beberapa tantangan yang masih harus diatasi antara lain:
