ChatGPT Luncurkan Fitur Group Chat Mirip WhatsApp, Mau Saingi Meta AI?

gadget.fin.co.id - 17/11/2025, 14:53 WIB

ChatGPT Luncurkan Fitur Group Chat Mirip WhatsApp, Mau Saingi Meta AI?

OpenAI resmi uji fitur group chat di ChatGPT

fin.co.id - OpenAI kembali bikin heboh dunia teknologi. Perusahaan yang berada di balik ChatGPT ini resmi mulai menguji fitur group chat, sebuah ruang kolaborasi yang memungkinkan pengguna ngobrol bareng keluarga, teman, hingga rekan kerja dalam satu tempat. Fitur ini langsung mencuri perhatian karena menawarkan pengalaman diskusi yang terasa lebih “hidup” dan interaktif.

Kalau selama ini ChatGPT identik dengan percakapan satu lawan satu, kini pengguna bisa mengajak lebih banyak orang dalam satu percakapan yang dibantu AI. Dan, ya, fitur ini membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah ini langkah awal OpenAI menantang dominasi platform seperti WhatsApp dan Meta AI?

Cara Kerja Group Chat: Undang Hingga 20 Orang Sekaligus

Proses membuat grupnya terlihat sederhana. Pengguna cukup menekan ikon “people” lalu membuat ruang obrolan baru. Setelah itu, mereka bisa mengundang anggota lain lewat link yang dapat dibagikan. Setiap grup bisa menampung hingga 20 orang, cukup untuk diskusi proyek kantor, arisan keluarga, atau bahkan brainstorming ide bisnis.

Supaya lebih personal, setiap anggota wajib membuat profil singkat, sementara daftar grup akan tampil rapi di sidebar agar mudah diakses kapan saja. Yang menarik, anggota bisa keluar kapan pun mereka mau. Namun ada satu aturan penting, pembuat grup tidak bisa dikeluarkan oleh anggota lain.

Advertisement

ChatGPT 5.1 Auto Jadi "Otak" Grup: AI yang Lebih Peka Sosial

Di dalam grup, ChatGPT hadir dengan mode 5.1 Auto, yaitu sistem yang memilih model paling cocok untuk konteks diskusi. Dengan kata lain, AI ini bakal membaca alur obrolan dan menyesuaikan respons sesuai kebutuhan. Namun, ada batasannya: setiap jawaban ChatGPT akan menguras "jatah pemakaian" pengguna yang memanggilnya, bukan jatah seluruh grup.

OpenAI juga menyematkan kemampuan sosial baru pada AI ini. ChatGPT kini bisa membaca situasi dan memutuskan kapan harus menjawab atau kapan harus diam. Kemampuan ini membuat percakapan terasa lebih natural, seperti ngobrol dengan teman yang ngerti situasi.

Pengguna juga bisa memberikan custom instructions agar AI memahami gaya komunikasi yang diinginkan. Bahkan ChatGPT bisa merespons dengan emoji, menyebut foto profil anggota, atau memberikan komentar yang terasa lebih personal.

Privasi Dijaga Ketat: Tidak Ada Memori Pribadi yang Dipakai

Fitur group chat ini tetap dijalankan dengan aturan privasi ketat. OpenAI memastikan memori pribadi pengguna tidak digunakan di dalam grup, dan AI tidak akan membangun memori baru dari percakapan tersebut. Artinya, semua yang dibicarakan di ruang obrolan tidak akan memengaruhi masukan AI di percakapan lain.

Kalau di dalam grup ada anggota di bawah usia 18 tahun, sistem otomatis memfilter konten sensitif demi keamanan. OpenAI jelas ingin fitur ini aman dipakai semua kalangan, bukan cuma pengguna dewasa.

Peluncuran Bertahap: Asia Timur Dapat Jatah Pertama

Peluncuran perdana dilakukan di empat negara yakni Jepang, Taiwan, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Setelah tahap pengujian berjalan mulus, fitur ini akan diperluas ke lebih banyak wilayah. Dan ya, ada kemungkinan besar Indonesia kebagian jatah dalam waktu dekat.

Melihat tingginya adopsi ChatGPT di Indonesia, kehadiran fitur ini bisa langsung disambut antusias, apalagi jika OpenAI memperluas integrasinya dengan layanan lain.

Wanda Afifah
Penulis