fin.co.id - Apple dilaporkan tengah menguji model MacBook dengan harga terjangkau yang digadang-gadang akan mengejutkan pasar laptop global. Kabar ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg, seperti dikutip oleh Phone Arena, Selasa (4/11).
Menurut laporan tersebut, laptop murah ini memiliki kode nama J700 dan kini masih berada pada tahap pembahasan awal bersama para pemasok luar negeri. Jika benar terealisasi, langkah ini bisa menjadi strategi baru Apple untuk memperluas pangsa pasar di segmen laptop kelas menengah ke bawah.
Rumor mengenai MacBook murah sebenarnya bukan hal baru. Sumber menyebutkan bahwa perangkat ini kemungkinan akan menggunakan chipset yang sama dengan iPhone, bukan chip seri M seperti pada lini MacBook Air atau Pro. Dengan demikian, produk ini disiapkan untuk menyaingi Chromebook dan laptop Windows entry-level yang saat ini mendominasi pasar pendidikan dan pengguna kasual.
Bloomberg juga melaporkan bahwa harga MacBook versi murah ini kemungkinan akan dibanderol di bawah 1.000 dolar AS (sekitar Rp16 jutaan). Bahkan, rumor sebelumnya menyebutkan angka 599 dolar AS atau sekitar Rp10 jutaan sebagai harga peluncurannya. Dengan kisaran harga tersebut, MacBook murah ini ditargetkan untuk pengguna kasual yang hanya membutuhkan laptop untuk browsing, menonton video, dan membuat dokumen sederhana.
Selain dari sisi prosesor, perbedaan lain terletak pada komponen layar. MacBook versi murah ini diperkirakan menggunakan panel LCD dengan kualitas dan ukuran lebih kecil dibanding layar 13,6 inci MacBook Air. Penggunaan layar kelas menengah tersebut menjadi salah satu cara Apple menekan biaya produksi agar harga jual tetap kompetitif.
Meski merilis produk untuk segmen entry-level bukanlah langkah umum bagi Apple, strategi ini dinilai tidak mengejutkan. Perusahaan yang berbasis di Cupertino ini kemungkinan ingin menguji performa chip iPhone di perangkat laptop, terutama karena performanya kini disebut-sebut mampu menyaingi bahkan melampaui chip M1 yang dirilis pada tahun 2020.
Saat ini, Apple menguasai sekitar 9 persen pangsa pasar laptop global, menjadikannya produsen PC terbesar keempat setelah Lenovo, HP, dan Dell. Jika MacBook murah benar dirilis, produk ini berpotensi mendorong pertumbuhan penjualan Apple secara signifikan, terutama di pasar Amerika Serikat sebagai basis utama perusahaan.