Nintendo Switch 2 Sudah Rilis di Asia Tenggara, Masuk Indonesia Tidak secara Resmi: Why?

gadget.fin.co.id - 14/06/2025, 16:28 WIB

Nintendo Switch 2 Sudah Rilis di Asia Tenggara, Masuk Indonesia Tidak secara Resmi: Why?

Nintendo Switch 2, Ilustrasi: DALL·E 3

fin.co.id - Nintendo Switch 2 resmi meluncur di beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Konsol generasi terbaru ini mendapat sambutan hangat dengan peluncuran resmi dan dukungan penuh dari mitra distribusi lokal.

Namun, Indonesia tidak termasuk dalam daftar. Negara dengan jumlah gamer besar ini belum mendapatkan peluncuran resmi, dan hanya bisa mengakses Nintendo Switch 2 melalui jalur tidak resmi atau impor mandiri.

Asia Tenggara Kebagian, Indonesia Tidak

Peluncuran Nintendo Switch 2 di Asia Tenggara berjalan merata. Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia sudah memiliki stok di toko ritel sejak hari pertama perilisan. Thailand dan Filipina pun ikut menikmati distribusi resmi lengkap dengan promosi lokal, sistem pre-order, serta garansi dari distributor yang ditunjuk langsung oleh Nintendo.

Advertisement

Berbeda dengan kondisi di Indonesia, hingga pertengahan Juni 2025 belum ada informasi resmi dari pihak Nintendo terkait kehadiran Switch 2 di Tanah Air. Unit konsol yang beredar di Indonesia hanya tersedia melalui toko-toko yang mengimpor dari luar negeri. Sayangnya, pembelian lewat jalur ini tidak dilengkapi dengan garansi resmi dan tidak tercatat sebagai bagian dari distribusi resmi Nintendo.

Alasan Nintendo Tak Hadir Resmi di Indonesia

Beberapa faktor berikut mungkin dapat menjelaskan mengapa Nintendo memilih untuk tidak merilis Switch 2 secara resmi di Indonesia.

Tidak Ada Mitra Resmi

Di negara-negara seperti Singapura dan Filipina, Nintendo telah menjalin kerja sama dengan mitra distribusi lokal yang bertanggung jawab atas penjualan dan layanan purna jual. Sementara di Indonesia, hingga saat ini belum ada distributor resmi yang ditunjuk untuk menangani produk Nintendo secara langsung.

Penjualan Melalui Grey Market

Selama bertahun-tahun, penjualan konsol Nintendo di Indonesia didominasi oleh grey market. Konsol masuk ke pasar melalui jalur tidak resmi dan tidak tercatat dalam sistem distribusi Nintendo. Hal ini menyulitkan Nintendo dalam mengukur potensi pasar secara riil, karena data penjualan dari Indonesia tidak masuk ke dalam laporan global mereka.

Regulasi Impor dan Biaya Tinggi

Untuk mendistribusikan produk elektronik di Indonesia, perusahaan harus melalui berbagai proses perizinan, termasuk sertifikasi dari Kominfo, pembayaran bea masuk, dan dalam beberapa kasus, memenuhi persyaratan TKDN. Tanpa dukungan mitra lokal, proses ini bisa menjadi hambatan yang cukup besar dan membuat biaya distribusi meningkat signifikan.

Keterbatasan Ekosistem Retail

Negara-negara yang mendapatkan peluncuran resmi memiliki ekosistem ritel dan layanan purna jual yang kuat. Misalnya, keberadaan toko seperti Maxsoft di Singapura dan Datablitz di Filipina memudahkan proses distribusi dan penanganan klaim garansi. Di Indonesia, belum ada jaringan ritel yang menjalin kerja sama langsung dengan Nintendo dalam skala besar.

Konsumen Terpaksa Beli dari Luar

Bagi para gamer Indonesia yang ingin memiliki Nintendo Switch 2, pilihan yang tersedia adalah membeli dari toko-toko yang mengimpor konsol secara mandiri. Produk ini biasanya hadir dengan harga lebih tinggi dan tanpa jaminan garansi resmi. Selain itu, ada risiko terkait kompatibilitas regional, aktivasi eShop, dan keterbatasan layanan jika terjadi kerusakan.

Indonesia Punya Potensi Besar

Indonesia merupakan salah satu pasar video game terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah gamer aktif mencapai lebih dari 100 juta. Popularitas Nintendo cukup kuat, terutama berkat gim seperti Mario Kart, Animal Crossing, dan The Legend of Zelda. Namun, tanpa data penjualan resmi dan infrastruktur yang mendukung, potensi tersebut belum sepenuhnya diakui oleh Nintendo sebagai pasar utama.

Kesimpulan

Nintendo Switch 2 telah hadir secara resmi di negara-negara tetangga, tetapi belum dirilis di Indonesia. Tidak adanya mitra lokal, kendala regulasi, serta dominasi pasar tidak resmi membuat Nintendo tampaknya menunda peluncuran resmi di sini. Sementara itu, gamer lokal tetap bisa mendapatkan konsol ini, meskipun melalui jalur yang tidak mendapatkan dukungan penuh dari produsen.

Advertisement

Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Indonesia akan terus tertinggal dalam setiap peluncuran resmi konsol Nintendo ke depan.

Makruf
Penulis